Minyeuk Pret, Brand Lokal yang Mendunia
Oleh Fuatuttaqwiyah El-Adiba
Aceh, memulangkanku kepada aroma
kopi yang berpadu dengan rempah-rempah. Salah satu kekhasan yang selalu
kurindu. Tanah rencong itu membuatku selalu ingin ke sana. Mencicipi kopi yang
ada di kedai-kedai sepanjang jalan di propinsi paling barat Indonesia.
Bertahun tinggal di Aceh, takkan
mudah melupakan eksotisme Bungong Jeumpa, yang harumnya tiada tara. Bunga yang
diabadikan dalam sebuah lagu yang terkenal “Bungong Jeumpa.” Kecintaan
masyarakat Aceh terhadap kekhasan daerahnya membuat merekan enggan meninggalkan
Aceh.
Minyeuk Pret(minyak semprot)
adalah salah satu cara menjaga tradisi Aceh agar tidak mudah punah. Adalah
Doni, salah seorang pemuda Aceh, penggagas brand Minyeuk Pret www.minyeukpret.com. Brand ini
bukanlah main-main. Dimulai dari perbincangan Doni di salah satu kedai kopi di
Banda Aceh pada Desember 2014. Ia pun terpikir untuk membuat barang khas Aceh
yang melibatkan masyarakat Aceh. Aroma Aceh sangat terasa dari tiga varian
Minyeuk Pret ini.
Doni melihat bahan baku pembuatan
yang melimpah ruah di Aceh. Minyak Nilam sebagai bahan baku pembuatan parfum
adalah minyak terbaik di dunia. Sejak puluhan tahun lalu, minyak asal Aceh ini
sudah diekspor ke manca negara. Apalagi minyak ini tidak bisa dibuat yang
sintesis( menyerupai). Alhasil Doni pun berhasil mengangkat produk lokal hingga
ke internasional.
Sejak diresmikan pada tanggal 1
April 2015, produksi Minyeuk Pret ini tidak pernah berhenti. Produk ini pun
laris manis di pasaran. Untuk produk lokal yang mendunia ini dipatok dengan
harga Rp. 110.000,00. Ukuran yang tersedia pun relatif kecil yakni 30 ml. Botol
yang bening dan mungil, membuat siapapun bisa mudah membawanya. Dan aman dibawa
ke luar negeri karena kurang dari 100 ml(batas cairan yang boleh dibawa di
dalam pesawat ke luar negeri).
Saat ini ada tiga varian Minyeuk
Pret. Ada aroma coffe yang mewakili semangat heroik berbalutkan maskulinitas, kemapanan
seorang pria modern, dan aroma seduhan
kopi murni tanah aceh pada tingkat ketenangan tinggi. Yang kedua aroma
Seulanga(bunga khas Aceh) yang mewakili ekstotisme, kesegaran abad pertengahan,
keanggunan, refreshing your sensuality, kelembutan, dan kecerian seksualitas. Aroma terakhir adalah Meulu(lembut, feminism,
fresh, semangat) yang mewakili kesucian
aroma Meulu, mengalunkan sensasi deburan ombak senja hari, feminism mewah, memikat, mempesona, dan nuansa putih elegan.
Keistimewaan Minyeuk Pret adalah
sekali semprot, aromanya tahan sampai berjam-jam. Jadi sangat irit cocok untuk
yang kantongnya sedikit. Selain itu minyak ini tidak mengandung alkohol. Karenanya
aman digunakan untuk salat bagi yang muslim.
Produk Minyeuk Pret ini pun sudah
dijual bebas. Bila datang ke Aceh, bisa mengunjungi pusat pembuatannya di Jalan
Wedana no.104 Lam Ara Keutapang Dua kec. Banda Raya kota Banda Aceh atau di
toko-toko souvenir di sekitar Banda Aceh seperti di Library Gift Shop Unsyiah, Pustaka
Souvenir Peunayong, Citra Souvenir Lampineung, Chantiq Souvenir Batoh, dan Dekrasnas
Kota Banda Aceh.
Minyeuk Pret ini sudah diekspor
ke 11 negara yaitu: Malaysia, Taiwan, Inggris, Thailand, amerika, turki, Dubai,
Bangladesh, Jepang, China, Arab. Untuk lokal pemasarannya sudah sampai Medan, Jakarta, Kaltim, Makasar, dan Surabaya. Dengan
pemasaran yang semakin kreatif, Minyeuk Pret akan menjadi kebanggaan masyarakat
Aceh dan semakin dikenal di seluruh dunia.
Bila berkunjung ke Aceh, jangan
lupa membeli Minyeuk Pret untuk oleh-oleh. Karena bila bukan kita siapa lagi
yang peduli brand sendiri? #minyeukpret#produkunggulanaceh
Tulisan ini diikutkan dalam Lomba blog dengan tema "Minyeuk Pret Produk Unggulan Aceh".
Sumber