Leiden adalah kota yang ingin
kukunjungi sejak zaman kuliah. Di kota tersebut terdapat Universitas Leiden,
sebuah universitas tertua di negeri Belanda dan didirikan pada tahun 1575 oleh
Pangeran Willem van Oranje.
Aku mendengar kota Leiden pertama
kali dari dosenku. Beliau alumni Universitas Leiden. Kampus tempatku kuliah
memang mengadakan kerja sama dengan universitas yang dikenal sebagai
universitas riset. Alumninya mayoritas menjadi peneliti. Pilihan jurusannya pun
sangat banyak.
Aku yang terobsesi dengan
Universitas Leiden, sampai membuat peta mimpi. Segala usaha dan perjalanan
kuarahkan ke sana. Mulai dari mengunjungi website, perpustakaan, hingga mencari
profil alumninya. Semua serba Universitas Leiden. Aku pun sudah ancang-ancang
dengan jurusan dan beasiswa yang akan kuambil.
Impian hanya tinggal di catatan
dinding kamar. Ia tidak mati. Tulisannya masih ada di sudut kamar. Aku masih
berharap bisa mengunjungi kampus tertua itu di tahun 2018.
Mau tahu jurusan yang akan
kuambil bila kuliah di Leiden? Sastra Jawa. Dosenku bilang bila ingin belajar
tentang Sastra Jawa, Universitas Leidenlah pilihan yang tepat. Koleksi buku
Sastra Jawa terlengkap ada di sana. Kitab-kitab kuno karya pujangga Jawa dibawa
ke Leiden sejak masa penjajahan dulu. Aku patut mengucapkan terima kasih buat
pemerintah Belanda yang telah menjaga kitab warisan nusantara. Bila disimpan di
Jawa mungkin sudah musnah. Arsip-arsip di Belanda tertata rapi. Itulah yang
berbeda dari bangsa kita.
Hal lain yang menarik dari Leiden
adalah kanal-kanal yang mengelilingi kotanya. Menyusuri sungai Rijn (Rhine)
yang bercabang dua, yaitu Oud Rijn dan Neeuwe Rijn. Pada musim panas menjadi
wisata air dan ketika musim salju menjadi arena skating yang sangat menarik.
Sepanjang sungai mata akan disuguhi
bangunan kuno yang menarik. Kita bisa makan malam di atas perahu. Kebayang
kalau ke sana bersama pasangan bakalan menjadi kenangan yang tidak akan lupa.
Udara di Leiden sangat bersih.
Sungainya pun bersih, tanpa sampah, dan dikelilingi oleh pepohonan dan taman
yang menarik. Masyarakat Leiden sangat toleran. Mereka sangat memperhatikan
alam. Jalur sepeda dan tempat sepeda ada di setiap stasiun. Dari rumah ke
stasiun menggunakan sepeda. Di stasiun tersedia pilihan tujuan berbeda setiap
10 menit.
Leiden juga terdapat dinding
puisi. Puisi Aku karya Chairul Anwar terpatri indah di salah satu dinding.
Banyak puisi lain yang membuat aku terharu dan bangga menjadi bagian dari
bangsa Indonesia.
Selain dinding puisi, ada juga
Museum Volkenkunde yang memiliki ruang khusus berisi koleksi-koleksi dari
Indonesia. Gudang ilmu tentang Indonesia juga ada di Leiden. Warisan literasi
Indonesia tersimpan rapi di Leiden. Wah, jadi tidak sabar ingin segera ke sana.
Semoga. Amin.
Karawaci, 22 Januari 2018.
#SatuHariSatuKaryaIIDN
0 komentar:
Posting Komentar